Pengundulan hutan terus dilakukan tanpa berfikir resiko yang bakal mendatangkan bencana.
Mulai dari banjir, tanah longsor, bencana kekeringan bahkan terakhir
ancaman global warming yang begitu mengerikan. Kendati bencana alam
datang silih berganti, namun hal ini tidak menyurutkan pelaku pembalakan
liar untuk bertaubat demi kepentingan orang banyak.
Sebagai manusia bijak dan yang bertanggungjawab tentunya akan berupaya sebisa mungkin untuk melakukan penyelamatan hutan atau bumi yang ditempati ini. Dengan begitu, kita bakal terhindar dari penderitaan yang memilukan seperti yang terjadi di penjuru nusantara. Untuk itu, gerakan tanam pohon perlu digalakan dan didukung oleh semua pihak.
Investasi Masa Depan
Gerakan tanaman pohon ternyata tidak hanya untuk menyelamatkan hutan atau, tapi usaha
ini menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Betapa tidak, hanya dengan
modal yang kurang dari 1 juta rupiah menghasilkan milyaran. Soalnya,
harga 1 kilo biji jati super 150 ribu ( belum termasuk ongkos kirim dan
biayanya tergantung dari jarak) dan isinya 1500 biji. Apabila biji
jati super tersebut disemai dan diperkirakan yang jadi 1.200 bibit jati,
maka sepuluh tahun yang ke depan Anda bakal mengantongi minimal 1,1
milyar lebih. Menarik bukan? Silahkan Anda mencoba, sebelum menyesal
datang kemudian.
Teknologi Mempercepat Pertumbuhan Jati
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi merambah ke segala bidang. Pada intinya
kehadiran teknologi mempermudah dan memperpendek serta memperbanyak
hasil yang didiinginkannya. Tak heran, beragam penemuan mukhtahir
bermunculan termasuk teknologi pembibitan pohon jati. Bayangkan, pohon
jati yang tadinya berumur puluhan tahun, kini telah dipersingkat menjadi
10 tahun, namanya Jati Super.
Proses pembibitannya berasal dari biji pohon jati yang telah modifikasi sedemikian rupa sehingga pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati lokal. Bibit Jati Super yang ada dihadapan Anda ini diperoleh dari Kelompok Usaha Tani Putu Bogal, Nganjuk, Jawa Timur yang di ketuai oleh Solikhin.
Proses pembibitannya berasal dari biji pohon jati yang telah modifikasi sedemikian rupa sehingga pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati lokal. Bibit Jati Super yang ada dihadapan Anda ini diperoleh dari Kelompok Usaha Tani Putu Bogal, Nganjuk, Jawa Timur yang di ketuai oleh Solikhin.
Solikhin
sendiri telah menerima banyak pesanan bibit dari berbagai penjuru tanah
air. Tak heran, bibitnya pernah di beli seorang pengusaha daerah Subang, Jawa Barat dan kini sudah di panen alias tebang.
Menurut
pengalaman penanan pohon Jati Super ini, pertumbuhannya lebih cepat
ketimbang jati lokal atau jati jawa. Apalagi batang yang lurus menjulang
keatas dan ditambah dengan daunnya yang lebar-lebar. Sehingga baru
berumur 8 bulan saja, telah berdiameter 4 cm dengan catatan diberikan
pupuk organik dan mendapat sinar matahari yang penuh.
Proses
penanaman dan pemeliharaan tergolong mudah serta tidak menyita banyak
waktu. Cukup sekali tanam, kemudian tinggal melakukan pengontrolan rutin
agar terhindar dari ketidaksuburan karena kurang pupuk atau ganggguan
tangan-tangan jahil. Maklum, si kuat ini menjadi incaran banyak orang.
Apalagi hutan makin gundul akibat pembalakan liar yang membuat stok kayu kian menipis dan berujung pada melambungnya harga kayu. Apalagi
kayu jati sudah dikenal dengan kualitas dan ketahanannya tak perlu
diragukan lagi. Kalau sudah begini, harapan menjadi jutawan bahkan
milyader sudah berada dalam genggaman tangan Anda.
Guna mendapatkan jati yang kokoh dan tidak mudah roboh diterjang angin besar, ada baiknya dimulai dari sejak pemindahan dari poliy back ke lubang tanam. Dimana pada bagian bawah lubang tanam tersebut diberikan lubang lagi menggunakan kayu sebesar jari tangan. Kemudian, akar tunggang bibit jati tadi dimasukan ke dalam lubang itu. Dengan begitu, akar tunggangnya langsung menancap ke dalam tanah.
Guna mendapatkan jati yang kokoh dan tidak mudah roboh diterjang angin besar, ada baiknya dimulai dari sejak pemindahan dari poliy back ke lubang tanam. Dimana pada bagian bawah lubang tanam tersebut diberikan lubang lagi menggunakan kayu sebesar jari tangan. Kemudian, akar tunggang bibit jati tadi dimasukan ke dalam lubang itu. Dengan begitu, akar tunggangnya langsung menancap ke dalam tanah.
Sumber:
http://investasi-jati.blogspot.com/
http://investasi-jati.blogspot.com/