Untuk menanam Rosela ada beberapa langkah. Pertama adalah pengolahan lahan. Persiapan lahan dilakukan dengan pembajakan tanah secara membujur dan melintang. Sebelumnya, tanah dicampur pupuk dasar berupa pupuk kandang.
Penanaman bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan ditanam secara langsung biji atau disemaikan dahulu. Untuk ditanam langsung dari biji, penanaman dilakukan dengan ditugal dengan isi setiap lubang dua sampai tiga biji. Sementara untuk yang sudah disemai, setiap lubang ditanam satu sampai dua bibit.
Setelah tumbuh dengan baik, atau setelah berumur sekitar tiga minggu, rosela kembali dipupuk dengan pupuk kandang. Baru pada saat tanaman berumur tujuh sampai delapan minggu dipupuk dengan pupuk urea 30 – 40 gram setiap tanaman.
Selama pertumbuhan, perlu diwaspadai adanya gulma yang akan berdampak negatif. Oleh karena itu dilakukan penyiangan dengan frekuensi sesuai kondisi lahan.
Tanaman rosella mulai menghasilkan bunga pada umur 120 hari dan dapat dipanen secara terus menerus dalam waktu tiga bulansebelum akhirnya diganti dengan bibit baru.
Perbatang tanaman rosela dapat menghasilkan 1,5 kilogram bunga basah. Pemanenan menggunakan gunting untuk memotong tangkai bunga, kemudian dilakukan pemisahan biji.
Perbatang tanaman rosela dapat menghasilkan 1,5 kilogram bunga basah. Pemanenan menggunakan gunting untuk memotong tangkai bunga, kemudian dilakukan pemisahan biji.
Produksi tanaman rosela setiap hektar mampu menghasilkan dua sampai tiga ton bunga segar tanpa biji atau setara dengan 200 – 375 kg kelopak bunga kering.
(sumber Radar Banyumas 15 Maret 2009)
(sumber Radar Banyumas 15 Maret 2009)