Tanaman tomat bisa dibudidayakan di dataran rendah atau tinggi. Tergantung jenis dan varietasnya. Untuk dataran rendah cocok dikembangkan varietas tomat jenis Mirah, Ppal dan Zamrut. Varietas ini tahan dengan suhu panas dan penyakit layu bakteri. Varietas ini merupakan varietas unggul. Jenis ini bisa menghasilkan 30-35 ton/ha, berat bisa mencapai 35-60 gram perbuah serta buah tahan disimpan 6-8 hari.
Cara budidaya tomat
A. Persemaian
Tempat persemaian sebaiknya diberi naungan plastik bening. Benih disemaikan selama 2-3 minggu sebelum dipindahkan.
B. Persiapan Lahan
Tanah dibersihkan dari gulma kemudian dihaluskan dan diratakan. Buat bedengan dengan lebar 1,00-1,20 m. Dengan tinggi 20-40 cm untuk lahan kering dan 50-60 cm untuk lahan sawah. Di lahan sawah lebih tinggi untuk drainase. Jarak lubang antar bedengan sekitar 60-80 cm dan jarak lubang dalam bedengan sekitar 40-50 cm.
C. Penanaman
Sebelum bibit ditanam Lubang tanam diberi pupuk kandang dengan dosis 10-15/ha dan pupuk Sp36 200-250 kg/ha. Kemudian lubang tanam ditutup dengan tanah. Setelah bibit siap ditanam dilubang tanam yang telah diberi pupuk tadi.
D. Pemupukan
Pupuk Urea dan KCL diberikan 2 kali yaitu dalam satu minggu dan satu bulan setelah bibit ditanam. Dosis pupuk adalah 200 kg/ha untuk urea dan 100 kh/ha KCL. Masing-masing diberikan 1/2 dosis yaitu ketika 1 minggu setelah tanam dan 1 bulan setelah tanam. Cara pemupukan dengan membuat alur melingkar sedalm 3 cm dengan jarak 10 cm dari batang tanaman. Setelah itu ditimbun dengan tanah.
E. Pemeliharaan
Tanaman disiram apabila tidak ada hujan. Penyiangan dilakukan bersamaan saat pemupukan kedua setelah tanam. Untuk menghasilkan kualitas buah yang baik lakukan pemangkasan tunas wiwilan.
F. Panen
Dengan pemeliharaan yang intensif dan terpadu dalam usia 3 bulan dari persemaian buah tomat sudah bisa dipanen.
Cara budidaya tomat
A. Persemaian
Tempat persemaian sebaiknya diberi naungan plastik bening. Benih disemaikan selama 2-3 minggu sebelum dipindahkan.
B. Persiapan Lahan
Tanah dibersihkan dari gulma kemudian dihaluskan dan diratakan. Buat bedengan dengan lebar 1,00-1,20 m. Dengan tinggi 20-40 cm untuk lahan kering dan 50-60 cm untuk lahan sawah. Di lahan sawah lebih tinggi untuk drainase. Jarak lubang antar bedengan sekitar 60-80 cm dan jarak lubang dalam bedengan sekitar 40-50 cm.
C. Penanaman
Sebelum bibit ditanam Lubang tanam diberi pupuk kandang dengan dosis 10-15/ha dan pupuk Sp36 200-250 kg/ha. Kemudian lubang tanam ditutup dengan tanah. Setelah bibit siap ditanam dilubang tanam yang telah diberi pupuk tadi.
D. Pemupukan
Pupuk Urea dan KCL diberikan 2 kali yaitu dalam satu minggu dan satu bulan setelah bibit ditanam. Dosis pupuk adalah 200 kg/ha untuk urea dan 100 kh/ha KCL. Masing-masing diberikan 1/2 dosis yaitu ketika 1 minggu setelah tanam dan 1 bulan setelah tanam. Cara pemupukan dengan membuat alur melingkar sedalm 3 cm dengan jarak 10 cm dari batang tanaman. Setelah itu ditimbun dengan tanah.
E. Pemeliharaan
Tanaman disiram apabila tidak ada hujan. Penyiangan dilakukan bersamaan saat pemupukan kedua setelah tanam. Untuk menghasilkan kualitas buah yang baik lakukan pemangkasan tunas wiwilan.
F. Panen
Dengan pemeliharaan yang intensif dan terpadu dalam usia 3 bulan dari persemaian buah tomat sudah bisa dipanen.