Thursday, September 1, 2011

Menanam Sayuran di Pekarangan Rumah

Ada beberapa alasan orang menanam sayuran di pekarangan rumah yaitu (1) selain untuk penghijauan, tanaman sayuran dapat menjadi sumber kebutuhan sayur bagi mereka, (2) salah satu bentuk penyaluran hobi, (3) timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri, (4) diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin, (5) bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai alam.

Sayuran yang dapat diusahakan di halaman rumah
Ada empat jenis tanaman sayuran yang dapat ditanam dipekarangan rumah yaitu (a) sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat, buncis, kacang panjang, terong, mentimun, pare dan paprika; (b) sayuran daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri, selada, sawi dan talas daun; (c) sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga pepaya; (d) sayuran umbi seperti wortel, kentang, bawang merah dan putih, bawang bombay dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman sayuran umbi.
Model Penanaman
Model penanaman yang umum dilakukan adalah secara konvensional (penanaman langsung ditanah) dan yang menggunakan pot. Dalam praktik umumnya para hobiis menggunakan kedua model tersebut di atas.
Penanaman konvensional
Pada model ini hal yang perlu diperhatikan adalah pemilahan areal tanam, persiapan dan pengolahan lahan tanam dan penyediaan bahan tanaman. Pengolahan lahan tanam meliputi pembersihan, pengolahan, pemupukan dan pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan. Pencangkulan juga perlu dilakukan untuk menggemburkan lahan. Kemudian dilakukan pemupukan dasar dengan tujuan untuk menambah unsur hara pada tanah dengan cara mencampurkan dan mengaduk pupuk secara merata diseluruh bagian lahan. Pupuk yang sebaiknya digunakan adalah pupuk kandang atau kompos.
Selanjutnya adalah penyediaan bibit atau benih. Tanaman sayuran yang dapat diperbanyak dengan biji antara lain : bayam cabut, sawi, selada, seledri, kemangi, kecipir, bayam dan tanaman sayur kacang-kacangan. Biji atau benih tanaman sayuran tersebut dapat dibeli di toko penyalur benih yang ada. Sedangkan jenis sayuran tradisional seperti daun mangkokan, talas, katuk dan beluntas yang bijinya sulit diperoleh dapat diatasi dengan penanaman secara stek atau umbi.
Dalam praktiknya penanganan biji atau benih tanaman sayuran ini ada dua cara : (1) disemaikan yaitu sayuran yang sulit berkecambah seperti sawi, seledri, kol, tomat dan cabai; (2) tidak harus disemaikan (bisa langsung disebar atau ditanam di areal tanamnya melalui penugalan dan setiap lubang bisa dimasuki tiga biji). Pada tanaman sayuran stek dan umbi, sebaiknya tidak langsung ditanam, tetapi terlebih dahulu disemaikan di wadah baki atau polibag yang dipindahkan setelah tunas dan akarnya terbentuk cukup banyak.
Penanaman sayuran di Pot
Ada beberapa tipe pot yang dikenal yaitu pot tunggal, pot horisontal dan pot vertikal. (1) Pot tunggal umumnya digunakan untuk jenis tanaman sayuran buah dan umbi seperti cabai, mentimun, tomat, buncis, pare, terong, paprika, kacang panjang, wortel, kentang, bawang merah, bawang putih, bawang bombay dan lobak. Pot tunggal dapat dibuat dari tanah liat, semen, kayu, ember, kaleng atau polibag. Yang pada bagian dasarnya telah dilubangi sebagai pengatur drainase air. (2) Pot horisontal dibagi dua, horisontal tunggal dan horisontal bertingkat yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan pipa PVC, bambu, papan, talang atau balok kayu. Dan digunakan untuk jenis tanaman sayuran bunga dan daun yang mempunyai perakaran dangkal dan sempit seperti kangkung, selada, talas daun, kailan, baby kapri, caisim, bawang daun, kubis, kol dan brokoli. (3) Pot vertikal sama uraiannya dengan pot horisontal di atas.
Pembuatan Pot horisontal dan vertikal dari bambu atau pipa PVC
Pembuatan pot horisontal dan vertikal dari bambu sama dengan bahan dari pipa PVC. Bambu dan pipa PVC yang digunakan sebaiknya yang berdiameter minimal 10 cm. Pada pot vertikal, panjang bambu gelondongan dan pipa PVC sebaiknya tidak melebihi 2 m. Pada salah satu sisi bambu dan pipa PVC dibuat beberapa lubang dengan diameter ± 3 cm. Jarak antar lubang disesuaikan dengan jenis sayuran yang akan ditanam, biasanya 15 – 30 cm dan dibuat lubang pada ruas dan dop untuk mengatur drainase air. Pada pot horisontal baik itu dari bambu dan pipa PVC sama dengan cara membuat pot vertikal. Hanya pada kedua ujung bambu yang digunakan tetap dibiarkan beruas dan kedua ujung pipa PVC ditutup dengan dop. Bedanya ada pada lubang yang dibuat, yaitu memanjang sesuai dengan ukuran bambu dan pipa PVC yang digunakan, lebarnya 10 cm, kedua ujungnya disisakan 5 cm untuk tempat tali plastik menggantung pot.
Media tanam untuk Pot
Media tanam haruslah menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman. Persyaratannya adalah : campuran abu sampah dan pupuk kandang, gambut dan pupuk kandang, kompos sampah rumah tangga dan tanah atau pasir, abu sekam dan pupuk kandang, tanah dan sekam serta pupuk kandang, pasir dan pupuk kandang, tanah dan pupuk kandang yang perbandingan campuran media tanam adalah 1:1 atau 2:1, yang terakhir disarankan 3:1.
Tidak lupa tanaman sayuran haruslah terus dipelihara, dirawat dan dipupuk dengan terkontrol pada kedua sistem penanaman.
 
Toko Pertanian Online Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template